- Peta Administrasi Kabupaten Minahasa Tenggara
bps Kabupaten Minahasa Tenggara
A.
Letak
Geografi
Luas
Kabupaten Minahasa Tenggara adalah 730,62 Km2.Kabupaten Minahasa
Tenggara terdiri atas 12 kecamatan. Sebagian besar wilayah Minahasa Tenggara
memiliki topografi bergunung-gunung.
Secara
astronomis, Minahasa Tenggara terletak antara 0°50’28’’-1°7’17’’ Lintang Utara
dan antara 124°32’56’’-124°57’3’’ Bujur Timur dan dilalui oleh garis ekuator
atau garis khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 00. Berdasarkan
posisi geografisnya,
Kabupaten
Minahasa Tenggara memiliki batas-batas: Utara – Kabupaten Minahasa Selatan;
Selatan –Laut Maluku dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur; Barat –Kabupaten
Minahasa Selatan; Timur –Kabupaten Minahasa.
- Minahasa Tenggara terdiri dari 12 Kecamatan yang semuanya rletak di Pulau Sulawesi, yaitu:
·
Kecamatan
Ratatotok;
·
Kecamatan
Pusomaen;
·
Kecamatan
Belang;
·
Kecamatan
Ratahan;
·
Kecamatan
Pasan;
·
Kecamatan
Ratahan Timur;
·
Kecamatan
Tombatu;
·
Kecamatan
Tombatu Timur;
·
Kecamatan
Tombatu Utara;
·
Kecamatan
Touluaan;
·
Kecamatan
Touluaan Selatan;
·
Kecamatan
Silian Raya;
A. Luas Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Minahasa Tenggara
Luas (Ha) :
- Ratatotok 10.418 Ha
- Pusomaen 5.362 Ha
- Belang 7.517 Ha
- Ratahan 6.163 Ha
- Pasan 4.979 Ha
- Ratahan Timur 6.399 Ha
- Tombatu 6.795 Ha
- Tombatu Timur 1.881 Ha
- Tombatu Utara 3.717 Ha
- Touluaan 10.180 Ha
- Touluaan Selatan 5.276 Ha
- Silian Raya 4.375 Ha
- Gambar Grafik Luas Wilayah Kecamatan yang ada Di Kabupaten Minahasa Tenggara
Bps Kabupaten Minahasa Tenggara
A.
Topografi
1. Gunung-gunung
Topografi
sebagaian besar wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah bergunung-gunung dan
berbukit-bukit yang membentang dari Utara sampai ke selatan. Diantaranya
terdapat beberapa gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang, salah satu
gunung yang masih aktif tersebut adalah gunung api Soputan dengan tinggi 1780 m
yang terletak di antara perbatasan Kab. Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan
serta Kab. Minahasa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 2.3. dan
tabel 2.2. dibawah ini. Untuk
ketinggian, wilayah Minahasa Tenggara memiliki ketinggian antara 0 m (Pantai
Kec. Ratatotok, Belang, Pusomaen) hingga ketinggian 1750 m (lereng G. Soputan
di Kec. Ratahan dan Kec.Touluaan).
2. Lereng
Lereng wilayah Minahasa Tenggara sebagain besar adalah
antara 15 – 25 % yakni sebanyak 35 % dari luas Wilayah Kabupaten Minahasa
Tenggara yang meliputi hampir di seluruh Kecamatan yang ada di Minahasa
Tenggara. Juga lereng antara 25 – 40 % yakni sebanyak 31 % .
Untuk lereng antara 0 – 2 % yang relatif datar hanya
terdapat di sepanjang pantai selatan yang meliputi Kec. Ratatotok, Belang dan
Pusomaen. Juga terdapat di Sekitar daerah Rasi, Tosuraya, Wawali, Pasan di Kec.
Ratahan, Molompar dan Tombatu di Kec. Tombatu . Lereng antara 0 – 2 % juga
terdapat disekitar Ranoketang Atas, Lobu Kec. Touluaan dan Silian di Kecamatan
Silian Raya.
B. Geologi
Formasi Batuan
Dari Peta
Geologi dan Potensi Bahan Galian Sulawesi Utara (Departement Pertambangan dan
Energi, Tahun 1995) berdasarkan formasi batuan wilayah Minahasa Tenggara
terdiri dari :
·
Formasi
Aluvium dan endapan pantai (Qa)
·
Formasi
Batuan Gunung Api Muda (Tmv, Qv)
·
Formasi
Batuan Gunung api Bilungala (Tmbv)
·
Formasi
Batuan Gunung Api Pinogu (TQpv)
·
Batuan
Gunung api (Tmv)
·
Formasi
Batu gamping Ratatotok (Tml)
·
Formasi
Endapan danau dan sungai (Qs)
·
Formasi
Tufa Tondano (QTv)
C. Hidrologi
Rencana sistem
jaringan sumber daya air dapat meliputi: (1) Jaringan sumber daya air lintas
negara, lintas provinsi, dan lintas kabupaten/kota yang berada pada wilayah
kabupaten; (2) Wilayah sungai kabupaten, termasuk waduk, situ, dan embung pada
wilayah kabupaten; (3)jaringan irigasi yang berfungsi mendukung produktivitas
usaha tani terdiri atas bangunan, bangunan pelengkapnya, dan saluran yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
pemberian, penggunaan, dan pembuangan
air irigasi. Jaringan irigasi terdiri atas jaringan irigasi primer, sekunder,
dan tersier, serta jaringan irigasi air tanah; (4) jaringan air baku untuk air
bersih; (5) jaringan air bersih ke kelompok pengguna; dan (6) sistem
pengendalian banjir di wilayah kabupaten.
Wilayah sungai di wilayah
Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri atas:
1.
Wilayah
Sungai (WS) Strategis Nasional Tondano – Likupang, yang diantaranya meliputi
wilayah DAS Ratahan Pantai, terdiri atas: Sungai Kayuwatu, Sungai Kinamang,
Sungai Molompar, dan Sub DAS Ratatotok, yang merupakan kewenangan pemerintah.
2.
Wilayah
Sungai (WS) Kabupaten, terdiri atas: DAS Sosoan, DAS Ranoako, DAS Kayuuling,
DAS Kalait, DAS Ranoyapo, DAS Suhuyon, DAS Sasano, DAS Lamangi, DAS Lowatag,
DAS Surat Kedong, DAS Limbole, DAS Sue, DAS Pangasu, DAS Mamaya, DAS Kalewaha,
DAS Limbale, DAS Tutua, DAS Tiwalako, DAS
Malebu, DAS Yarorongan, DAS Katawae, DAS Pinamangkulan, DAS Lahaus, DAS Konga,
DAS Waasu, DAS Pantuah, DAS Palaus, DAS Kawira, DAS Puta, DAS Makalu, DAS
Konde, DAS Nipung, DAS Kosal, DAS Tawang, DAS Abuang, DAS Hais, DAS Nunuk, DAS
Kawiwi, DAS Poniki, DAS Minanga, DAS Paderen, DAS Tuolunik, DAS Palaus, DAS
Wawesan, DAS Kaanon, DAS Binuang, DAS Koker, DAS Tonsawang, DAS Totok, DAS
Matuahtuah, DAS Koserangan, DAS Tembaga, DAS Limpoda, DAS Ropada, DAS
Lahendung, DAS Wongangaan, DAS Mongawo, DAS Wawesen II, DAS Mopsalkaw, DAS
Mopsaleleng, DAS Basaan, dan DAS Morea.
Kabupaten
Minahasa Tenggara memiliki beberapa jaringan irigasi yang terdiri atas: (1)
Bendungan yang berupa Bendungan Ranombolay di Minahasa Tenggara untuk pelayanan
kurang lebih 1.157 ha; (2) Daerah Irigasi (DI) yang terdiri atas: DI Buyat yang
diantaranya meliputi wilayah Kecamatan Ratatotok di Kabupaten Minahasa
Tenggara; DI Belang di Kecamatan Belang; DI Touluaan di Kecamatan Touluaan; DI
Ratahan di Kecamatan Ratahan; DI Pusomaen di Kecamatan Pusomaen; dan DI Tombatu di Kecamatan Tombatu; (3)
Saluran irigasi primer yang meliputi saluran irigasi Ranombolay di Minahasa
Tenggara, sepanjang kurang lebih 1,45 km, serta saluran irigasi sekunder yang
meliputi saluran irigasi Ranombolay di Minahasa Tenggara sepanjang kurang lebih
19,08 km.
Sistem jaringan air
minum/bersih di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri atas:
·
Jaringan
Air Bersih Desa Wioi Kecamatan Ratahan Timur;
·
Rehabilitasi
Jaringan Air Bersih Desa Pangu Kecamatan Ratahan Timur;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Kalait Kecamatan Touluaan Selatan;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Tombatu II Kecamatan Tombatu
Utara;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Kuyanga Kecamatan Tombatu Utara;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Bentenan Kecamatan Posumaen;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Tambelang Kecamatan Touluaan
Selatan;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Permukiman Trasmigrasi Tombatu Kecamatan Tombatu;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Tonsawang Kecamatan Tombatu;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Mundung Kecamatan Tombatu Timur;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Molompar Kecamatan Tombatu Timur;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Tolombukan Kecamatan Pasan;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Rasi Kecamatan Ratahan;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Minanga Kecamatan Posumaen;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Wiau Kecamatan Ratahan Timur;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Tababo Kecamatan Belang;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Soyowan Kecamatan Ratatotok;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Morea Kecamatan Ratatotok;
·
Jaringan
Air Bersih di Silian dan Silian Raya;
·
Jaringan
Air Bersih IKK Ratatotok;
·
Jaringan
Air Bersih IKK Belang;
·
Jaringan
Air Bersih Desa Belang Kecamatan Belang;
·
Jaringan
Air Bersih Molompar-Belang; dan
·
Jaringan
Air Bersih IKK Posumaen;
F. Klimatologi
Data iklim Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara diambil dari Stasiun Klimatologi Bandara Sam Ratulangi Manado Propinsi Sulawesi Utara tahun 1998 – 2002. Curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 3.839.60 mm, dengan penyebaran curah hujan rata-rata bulanan 319.97 mm yaitu berkisar antara 107.32 – 604.86 mm dan jumlah hari hujan rata-rata bulanan sebanyak 19 hari hujan yaitu berkisar antara 11 – 26 hari hujan.
G. Demografi
Penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 105.163 jiwa yang terdiri atas 54.490 jiwa penduduk laki-laki dan 50.673 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015, penduduk Minahasa Tenggara mengalami pertumbuhan sebesar 1,30 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2016 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 107,53. Artinya pada jumlah 100 perempuan maka ada 107 hingga 108 laki-laki.
Penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 105.163 jiwa yang terdiri atas 54.490 jiwa penduduk laki-laki dan 50.673 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015, penduduk Minahasa Tenggara mengalami pertumbuhan sebesar 1,30 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2016 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 107,53. Artinya pada jumlah 100 perempuan maka ada 107 hingga 108 laki-laki.
· Jumlah Penduduk Di kecamatan yang di Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2016 :
1. Ratatotok 12 941 jiwa
2. Pusomaen 8 447 jiwa
3. Belang 16 778 jiwa
4. Ratahan 13 352 jiwa
5. Pasan 6 498 jiwa
6. Ratahan Timur 5 849 jiwa
7. Tombatu 8 772 jiwa
8. Tombatu Timur 8 782 jiwa
9. Tombatu Utara 7 793 jiwa
10. Touluaan 6 499 jiwa
11. Touluaan Selatan 3 816 jiwa
12. Silian Raya 5 636 jiwa
bps kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2013
KETENAGAANKERJAAN
Ketenaga
Kerjaan Di Kabupaten Minahasa Tenggara Berdasarkan hasil survei Angkatan Kerja Nasional
Bulan Agu tus Tahun 2015 yang dilakukan Badan Pusat Statistik Kabupaten
Minahasa Selatan didapatkan jumlah angkatan kerja Kabupaten Minahasa Selatan
adalah sebanyak 47.593 yang terdiri dari 45.472 orang bekerja dan 2.121 orang
merupakan pengangguran terbuka.
Potensi Kabupaten Minahasa Tenggara
1. Sektor Pariwisata
Potensi
kepariwisataan di Kabupaten pemekaran ini cukup menjanjikan, kendati objek
wisata Bunaken masih menjadi andalan kepariwisataan Propinsi Sulawesi Utara.
Tercatat cukup banyak objek wisata yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara,
yaitu : Teluk Buyat dengan terumbu karang buatan yang sedang dalam proses
pengerjaan dengan bantuan PT. Newmont Minahasa Raya, Pantai Bantenan, Pantai
Lakban, Danau Bulilin, Bukit Pengharapan serta Pasak Wanua (Batuan yang jaman
dahulu digunakan sebagai pengesahan berdirinya sebuah desa).
2. Sektor Bangunan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara senantiasa
memberi perhatian pada sektor konstruksi agar dapat mendukung pembangunan
infrastruktur yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara terutama proyek dan program
yang berhubungan dengan konstruksi seperti jalan, jembatan, gedung baik untuk
usaha maupun untuk kantor dan tempat tinggal. Pemerintah Kabupaten memberikan
dorongan kepada para pelaku usaha di bidang konstruksi untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dan peningkatan teknologi di bidang konstruksi
sehingga mampu melaksanakan proyek berdasarkan profesionalisme.
3. Sektor Listrik dan Air Bersih
Pembangunan kelistrikan diarahkan pada pemenuhan energi listrik yang
mampu mendorong kegiatan ekonomi, pengembangan industrialiasi, meningkatkan
kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan investasi
pada sektor kelistrikan diarahkan untuk peningkatan dan pengembangan jaringan
listrik baik tegangan menengah maupun jaringan tegangan rendah, penerangan
jalan umum
Sumber : 1. Bps Kabupaten Minahasa Tenggara
2. RPJPD Kabupaten Minahasa Tenggara
3. https://thecitiesofindonesia.wordpress.com/2010/01/16/kabupaten-minahasa- tenggara-provinsi-sulawesi-utara-indonesia/